Tuesday, March 13, 2012

Serangan Lanjutan Israel Kepada Palestina

GAZA - Pesawat jet tempur Israel masih terus melancarkan serangannya hingga Senin 12 Maret ke Gaza. Serangan itu menimbulkan enam korban terbaru dan menyebabkan korban bertambah menjadi 25 jiwa.

Hamas sebelumnya menyebut upaya gencatan senjata yang di mediasi oleh Mesir sudah menunjukan hasil. Tetapi hingga kini belum pernyataan resmi dari kedua belah pihak yang bertikai, yakni Israel dan militan Gaza.

Sebelumnya pihak Israel dan Palestina melaporkan empat serangan yang terjadi pada Senin. Serangan tersebut menyebabkan dua orang tewas. Kelompok Islamic Jihad memastikan dua di antara korban itu adalah anggota mereka yakni Bassam al-Ajla dan Mohammed Dahir.

Israel mengatakan serangan itu ditujukan untuk kelompok teroris yang mempersiapkan serangan roket ke dalam wilayah Negeri Yahudi. 

Sementara pagi ini, serangan juga dilancarkan ke lokasi peluncuran roket di Gaza dan satu lagi diarahkan ke sebuah terowongan yang digunakan pihak militan di bawah perbatasan Mesir.

Serangan terbaru juga terjadi di Beit Lahiua yang terletak di utara Gaza. Tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan ini.

Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya mengakui upaya gencatan senjata saat ini tengah diupayakan oleh Mesir sebagai mediator. Tetapi menurut Hamas sendiri belum ada perjanjian gencatan diraih hingga saat ini.

"Upaya untuk terus melindungi rakyat kami masih terus berlanjut. Meski jalan untuk memperoleh perdamaian masih sulit karena agresi yang berlanjut. Kami mengharapkan upaya ini akan berhasil," ujar Haniya seperti dikutip AFP, Selasa (13/3/2012).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memperingatkan pihaknya akan memperlebar operasi bila, pihak militan Gaza masih melakukan serangan roket ke wilayah Israel. 

Hingga saat ini sudah 200 roket dilesakan ke Israel sejak pertempuran terjadi pertama kali Jumat 9 Maret lalu. Tidak ada korban jiwa dilaporkan dari pihak Israel, sementara petugas medis di Gaza melaporkan 25 orang tewas dan 83 lainnya terluka.

Seorang Ibu Yang Tega Membunuh Anaknya

Ottawa, Biadab! Seorang ibu tega membunuh dua anaknya yang masih kecil-kecil. Parahnya lagi, setelah menghabisi nyawa kedua buah hatinya, seakan tak terjadi apapun, dia langsung pergi ke restoran untuk makan siang!

Atas perbuatannya itu, seperti diberitakan harian Sydney Morning Herald, Selasa (13/3/2012), Allyson McConnell diadili di pengadilan Wetaskiwin, Alberta, Kanada pada Senin, 12 Maret waktu setempat.

Wanita asal Australia itu didakwa atas pembunuhan dua anak laki-lakinya, masing-masing Connor (2) dan Jayden (10 bulan) pada tahun 2010 lalu di kediaman mereka di Millet, sebelah selatan Edmonton, Kanada.

Dalam persidangan terungkap, McConnell menenggelamkan kedua putranya itu ke bathtub. Setelah itu wanita berumur 33 tahun itu mengendarai mobilnya dan pergi ke sebuah restoran. Dia pun makan siang di sana. Namun setelah meningggalkan resto tersebut, McConnell loncat dari jalan layang dan tubuhnya menghantam jalanan yang ramai.

McConnell yang berkebangsaan Australia semula tinggal di New South Wales, Australia. Namun dia kemudian pindah ke Kanada pada tahun 2005. McConnell pun berkenalan dengan seorang pria Kanada bernama Curtis McConnell dan menikah dengannya pada tahun 2007.

Menurut jaksa penuntut umum, pernikahan tersebut kemudian bermasalah. Pasangan tersebut akhirnya berpisah. McConnell pun ingin kembali ke Australia beserta kedua putranya.

Di persidangan terungkap, saat berada di atas jalan layang, McConnell turun dari mobilnya lalu melompat ke bawah. Tubuhnya pun menghantam aspal jalan hingga mengalami sejumlah patah tulang. Belum dipastikan penyebab perbuatan keji ibu dua anak tersebut. Persidangan kasusnya masih berlangsung.



http://news.detik.com/read/2012/03/13/162840/1866157/1148/biadab-bunuh-2-anaknya-seorang-ibu-pergi-ke-restoran

Ratusan Warga Afghan Protes Pembantaian 16 Orang yang melanggar H.A.M oleh Tentara AS

Kabul, Ratusan orang menggelar aksi demonstrasi di Kota Jalalabad, Afghanistan timur hari ini. Mereka memprotes pembantaian yang dilakukan seorang tentara AS yang menewaskan 16 warga sipil Afghan.

Menurut sejumlah saksi mata, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (13/3/2012), sekitar 400 mahasiswa turun ke jalan-jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa anti-Amerika. Dalam aksinya, para mahasiswa berteriak-teriak "Matilah Amerika, Matilah Obama." Massa juga menyerukan agar tentara AS pembunuh tersebut diadili di depan umum di Afghanistan.

Ini merupakan aksi demo jalanan pertama sejak pembantaian massal pada Minggu, 11 Maret lalu. Bulan lalu, sejumlah daerah di Afghanistan dilanda aksi demo massal untuk memprotes pembakaran Alquran oleh militer AS. Demo tersebut berakhir menjadi kerusuhan yang menewaskan sekitar 40 orang.

Dalam aksinya, massa membawa patung Obama dan banner-banner dengan slogan anti-AS. Mereka juga memblokir jalan utama dari Jalalabad menuju Kabul, ibukota Afghan.

"Jihad satu-satunya cara untuk mengusir agresor Amerika dari Afghanistan," demikian bunyi salah satu banner.

Demo ini terjadi menyusul seruan parlemen Afghan untuk menggelar pengadilan publik atas tentara AS tersebut. Sebelumnya Menteri Pertahanan AS Leon Panetta telah menegaskan bahwa pelaku penembakan brutal tersebut bisa diancam hukuman mati jika terbukti bersalah.

Di antara 16 korban jiwa dalam serangan tersebut, beberapa di antaranya langsung dibakar oleh pelaku. Pemerintah AS telah menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa itu dan berjanji akan menyelidiki hingga tuntas.



http://news.detik.com/read/2012/03/13/144339/1866003/1148/ratusan-warga-afghan-protes-pembantaian-16-orang-oleh-tentara-as